cover
Contact Name
Dedi Mulyadi
Contact Email
d3dimulya@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
riset.geotek@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal RISET Geologi dan Pertambangan
ISSN : 01259849     EISSN : 23546638     DOI : -
Core Subject : Science,
RISET (Indonesian Journal of Geology and Mining) welcomes article submissions dealing with Geology; Applied Geophysics; Mining.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 19, No 1 (2009)" : 5 Documents clear
The Analysis of Rock Mass Characteristics Used for Design on Slope Cutting at Sections of Liwa Roadway, Sumatera, Indonesia Achmad Subardja Djakamihardja
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 19, No 1 (2009)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.915 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2009.v19.20

Abstract

ABSTRAK Analisa yang dilakukan berdasarkan observasi lapangan dan uji laboratorium, dimana data ini akan digunakan dalam mendapatkan tingkat kestabilan masa batuan dan juga digunakan untuk menentukan disain kemiringan lereng batuan. Metode evaluasi yang diaplikasikan merupakan pendekatan empirik dari klasifikasi masa batuan (Rock Mass Rating) dan  klasifikasi kemiringan lereng (Slope Mass Rating). Pendekatan ini akan bermanfaat untuk memperoleh pengertian  yang lebih baik, hubungannya dengan pengaruh geologi dan  parameter kekuatan batuan serta mekanisme keruntuhan masa batuan. Penelitian lapangan dilakukan pada lima segmen sepanjuang jalan raya yang menghubungkan Liwa dan Krui, dimana terjadi beberapa keruntuhan lereng masa batuan. Secara geologi daerah ini tersusun oleh intrusi batuan andesit, breksi vulkanik, batupasir dan batulempung. Sedangkan pengaruh tektonik di daerah ini sudah membentuk struktur geologi yang komplek.  Dari hasil perhitungan memperlihatkan bahwa pada seksi LK-2 kondisi masa batuan termasuk sedang, tetapi memerlukan perhatian untuk lebih memastikan kestabilan masa batuannya. Masa batuan pada seksi LK-1, LK-4 dan LK-5  diklasifikasikan sebagai kondisi baik dengan rekomendasi sudut pengupasan antara  65o-75o.  Masa batuan pada seksi LK-3 dapat diklasifikasikan sebagai kondisi sangat baik dengan rekomendasi sudut lereng  antara 75o- 89o.  Berdasarkan pengklasifikasian masa batuan ini, kemungkinan keruntuhan dapat diprediksi  dan upaya penguatan dapat diperhitungkan pada awal perencanaan pengupasan. 
Perkiraan Tingkat Erosi Tanah di Sub Das Besai, Lampung Barat Asep Mulyono
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 19, No 1 (2009)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1385.929 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2009.v19.21

Abstract

ABSTRAK Tingkat erosi tanah di sub DAS Besai telah diperkirakan sebagai dasar kuantitatif dalam merekomendasikan upaya mempertahankan, memulihkan, meningkatkan kesuburan dan fungsi tanah sebagai pengatur tata air. Perkiraan tingkat erosi tanah dilakukan dengan metoda RUSLE yang dilakukan secara spasial dengan menggunakan perangkat lunak Sistem informasi geografis (SIG). Erosivitas, erodibilitas, kemiringan lereng, panjang lereng, sistem penanaman dan faktor konservasi merupakan 6 parameter data yang dimasukan dalam pendekatan RUSLE. Tingkat konversi lahan, khususnya hutan lindung menjadi lahan pertanian dan perkebunan, sangat pesat terjadi di Sub DAS Besai. Sub DAS Besai yang terletak di wilayah Kecamatan Sumber Jaya, Kabupaten Lampung Barat merupakan salah satu bagian hulu DAS Tulang Bawang Lampung. Selama rentang waktu 30 tahun (1970 – 2000) telah terjadi penurunan tutupan lahan hutan sebesar 48 %. Perubahan terjadi sebagai akibat tingginya aktivitas masyarakat dalam usaha tani kopi monokultur dan tanaman semusim.  Hasil studi menunjukkan 23.62% wilayah penelitian dikategorikan dalam tingkat erosi tanah yang normal, tingkat ringan seluas 42.98%, tingkat moderat seluas 14.57%, tingkat berat seluas 15.38% dan sangat berat seluas 3.45%. Seluas 45% wilayah dengan tutupan lahan perkebunan kopi mengalami tingkat erosi dalam kategori ringan sampai sangat berat pada semua rentang kelerengan dan jenis tanah. Tampaknya perkebunan kopi sistem monokultur mengakibatkan lapisan tanah akan sangat mudah tergerus oleh adanya aliran permukaan dikarenakan tidak adanya tutupan tanah di bawah kanopi tanaman kopi tersebut.
Kondisi Aspal Alam dalam Cekungan Buton Sapri Hadiwisastra
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 19, No 1 (2009)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1280.081 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2009.v19.22

Abstract

Aspal  adalah suatu cairan yang sangat kental berwarna coklat hingga hitam yang hampir seluruhnya terdiri dari unsur karbon dan hidrogen. Aspal alam terbentuk  dalam batuan pembawa minyak terjadi sebagai hasil perubahan minyak bumi. Pulau Buton merupakan salah satu daerah sedikit di dunia yang mempunyai kandungan aspal alam. Batuan reservoir dari larutan aspal  Buton meliputi satuan batuan Formasi Sampolakosa dan Formasi Tondo. Tiadanya batuan penutup (cap rock) memungkinkan gas dan minyak bumi menguap dan menyisakan larutan berat aspal yang terperangkap dalam batuan reservoir.Sebaran lapangan aspal alam di Buton sampai sekarang ini terutama terdapat di daerah Buton Selatan pada daerah Graben Lawele yang memanjang baratdaya – timur laut mulai dari Teluk Sampolawa hingga ke Teluk Lawele.
Similarity of Drainage Basin Morphometry Development on Quarternary and Tertiary Rock Deposits as a Measure of Neotectonic Intensity in Bumiayu Area, Central Java Febri Hirnawan
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 19, No 1 (2009)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2023.674 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2009.v19.18

Abstract

ABSTRAK Batuan Tersier dan endapan volkanik Kuarter yang tidak selaras di atasnya sebagai produk Gunung Slamet, yang terdeformasi, menentukan perkembangan morfometri Daerah  Aliran Sungai Pemali di Kecamatan Bumiayu, Jawa Tengah dan sekitarnya. Dalam riset ini, morfometri  di daerah penyebaran kedua satuan batuan itu dipelajari sebagai gejala morfometri tektonik dalam artian pengaruh neotektonisme, yang mengakibatkan kerusakan infrastruktur.Hasil-hasil uji regresi-korelasi antara azimuth segmen sungai dan kelurusan di kedua satuan batuan yang berlainan usia tersebut adalah signifikan, yang menunjukkan nilai-nilai tinggi dari koefisien korelasi masing-masing r1 = 0.999 dan  r2 = 0.998, yang memberikan kesimpulan kuat bahwa tektonik sangat berperan dalam mengontrol proses perkembangan morfometri.Selanjutnya, uji beda rata-rata terhadap kedua variabel itu dan juga terhadap nisbah percabangan sungai (Rb) dan kerapatan pengaliran (Dd) dari dua DAS yang berkembang pada masing-masing satuan batuan tidak berbeda secara signifikan. Hasil uji ini memberikan kesimpulan bahwa perkembangan DAS tidak dipengaruhi oleh jenis batuan tetapi lebih oleh pengaruh pola deformasi. Fenomena ini menunjukkan bahwa tektonik masa kini aktif sehingga menghasilkan pola-pola kekar yang sama pada Formasi Halang dan Formasi Kumbang,  dengan  pada  endapan  volkanik sama pada Formasi Halang dan FormasiKumbang, dengan pada endapan volkanik Kuarter, yang secara menerus deformasi itu telah memotong bidang ketidakselarasan antara kedua formasi dan endapan Kuarter tersebut.
Pendeteksian Kerapatan Vegetasi dan Suhu Permukaan Menggunakan Citra Landsat Studi Kasus : Jawa Barat Bagian Selatan dan Sekitarnya S. Sukristiyanti; Dyah Marganingrum
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 19, No 1 (2009)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (675.718 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2009.v19.19

Abstract

ABSTRAK Kerapatan vegetasi dan suhu permukaan merupakan informasi penting yang dibutuhkan kaitannya dengan isu pemanasan global. Informasi spasial ini dapat dihasilkan dengan memanfaatkan citra satelit sumberdaya, khususnya citra Landsat. Kemampuannya perlu dikaji agar tidak memberikan informasi yang tidak representatif, apalagi kalau suatu daerah kajian memiliki jenis penggunaan lahan yang heterogen. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan transformasi NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) dan kemampuan band thermal di daerah yang bervariasi jenis penggunaan lahannya. Analisis yang digunakan yaitu analisis spasial dengan melakukan perbandingan antara informasi spasial penggunaan lahan dengan data sebaran kelas kerapatan vegetasi dan kelas suhu permukaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa NDVI mampu mempresentasikan kerapatan vegetasi dengan baik untuk berbagai macam jenis penggunaan lahan. Di sisi lain pendeteksian suhu permukaan menggunakan band thermal pada citra Landsat harus memperhatikan aspek penggunaan lahannya, untuk menghindari kesalahan interpretasi.

Page 1 of 1 | Total Record : 5